Kamis, 25 Mei 2017

Kemuliaan Nabi Muhammad Saw.

Bismillahirrohmaanirrohim

Subhanakallohumma robbana la ‘ilmalana illa ma ‘allamtana innaka antal ‘alimul hakim wa tub ‘alaina innaka antattawwaburrochim wa taqobbal minna innaka antassami’ul ‘alim wa ‘allimna milladunka ‘ilman nafi’an ya dal jalali wal ikrom. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Mengapa kita berkumpul bersama-sama membaca maulid, segala hal yang kita lakukan ini untuk bertabaruk mengharap syafaat Nabi Muhammad S.A.W , beliau satu-satunya manusia yang sempurna. Sebagaimana seperti yang disebutkan dalam sebuah bait syair yang singkat :

Kanjeng Nabi Niku Bongsonipun Menungso

Nanging ora koyo lumrahe manungso

Ibarat Kanjeng Nabi Watu Mutioro

Kulo Njenengan niki watu gragal watu segoro

Tatkala Rasulullah lahir, Bahasa ahli sejarah mengatakan bahwa Nabi Muhammad beda dengan pemimpin-pemimpin lainnya. Jika kita pernah mendengar para pemimpin hebat yang mampu melahirkan sejarah , seperti Hadratus Syech Hasyim Asyari yang masyhur karena beliau lah yang mendirikan organisasi social keagamaan Nadhotul Ulama’, Presiden Soekarno yang masyhur karena melahirkan proklamasi kemerdekaan Indonesia, Bung Tomo yang masyhur sebagai pelopor anak muda Surabaya yang memekikkan kalimat “Allohu Akbar” dan dari situlah terbentuknya Hari Pahlawan, Begitu Juga dengan guru kita ALMAGHFURLLAH KH.ABDURROCHIM SYADZILI beliau masyhur karena melahirkan Majlis Maulid Wat Ta’lim Riyadlul Jannah, beliau-beliau tersebut masyhur karena beliau-beliau telah mampu melahirkan sejarah. Namun kesemuanya begitu juga para nabi sebelumnya tidak dikenal sebelum beliau lahir. Namun lain halnya dengan Baginda Nabi Muhammad S.A.W yang sudah dikenal jauh sebelum beliau dilahirkan.

Tatkala beliau Nabi Muhammad lahir, seorang penyair besar Ahmad Syauqi dari mesir menggambarkan

Telah lahir Nabi sang pembawa hidayah

Dengan lahirnya apa yang ada menjadi bercahaya

Dibibir zaman tersungging seutas senyuman manis

Penuh puja dan puji kepada ilahi

Dengan dipimpin Komandan Malaikat Jibril

Rombongan Malaikat dari 7 petala langit

Turun berkeliling berdiri tegak penuh hormat

Kepada Sang Jabang Bayi Pembawa Rahmat

Yang merupakan berita gembira bagi dunia dan agama

Setelah ia lahir

Arsy singgasana milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Memancarkan cahaya syurga

Hadriqotul Qudus Sidratul Muntaha bermandi sinar terang benderang

Demi menyambut sang jabang peembawa hidayah tersebut.

Allohumma Sholli ‘ala Muhammad……

Diterangkan jika kesempurnaan dan kehebatan Kanjeng Nabi Muhammad S.A.W selama beliau kecil hingga remaja dan dewasa beliau tidak pernah bermimpi keluar air sperma sebab itu semua adalah godaan syetan. Kanjeng Nabi juga tidak pernah menguap karena menguap adalah tindakan yang kurang baik. Hewan-hewan yang biasa nya akan lari ketika didekati oleh manusia, maka lain halnya jika Rasulullah yang mendekat maka hewan-hewan tersebut tetap tenang, mereka gembira dan tidak lari.

Diceritakan pula bahwa tidak hanya Nabi Muhammad S.A.W yang demikian, karena hal tersebut juga berlaku pada cucu keturunan beliau dari sayyidina Hasan Sayyidina Husein. Binatang buas sekalipun tidak akan mau memangsa cucu keturunan Rasulullah.

Sebuah Kisah dari Seorang khalifah almutawakil dai daerah hijaz utara, suatu ketika beliau didatangi seorang perempuan yang mengaku syarifah keturunan sayyidina Ali karomahuwajhah, perempuan tersebut mencari fasilitas dengan melakukan hal tersebut. Namun khalifah tersebut ragu dengan pengakuan perempuan tersebut.

Khalifah kemudian mempersilahkan masuk perempuan tersebut dan memanggil beberapa penasihat-penasihatnya untuk meminta pendapat tentang perempuan tersebut. Diantara penasihat tersebut ada orang alim seorang habaib keturunan Nabi Muhammad S.A.W yang bernama Sayyid Hasan Al asykari, beliau berkata kepada Khalifah Almutawakil “Wahai khalifah, jika perempuan tersebut mengaku keturunan Imam Ali, keturunan Nabi Muhammad S.A.W, tolong agar perempuan tersebut dimasukkan kedalam kandang binatang buas, jika dia tidak dimakan oleh binatang buas tersebut, maka benar bahwa dia adalah keturunan Imam Ali”, Namun saat itu ada penasihat lain yang berkata kepada Sayyid Hasan Al asykari agar Sayyid Hasan terlebih dulu masuk kedalam kandang binatang buas tersebut untuk membuktikan apakah benar Sayyid Hasan juga cucu asli Nabi Muhammad S.A.W. Setelah itu dengan tawadlu’ Sayyid Hasan bersedia masuk kedalam kandang binatang buas tersebut jika khalifah almutawakil memang berkehendak demikian juga.

Pada akhirnya sebelum perempuan tersebut dimasukkan kedalam kandang binatang buas, 3 singa yang belum dikasih makan 3 hari dimasukkan kedalamnya, singa-singa tersebut meraung-meraung kelaparan hingga memekikkan telinga bagi yang mendengarnya. Kemudian Khalifah almutawakil kemudian berkata kepada Sayyid Hasan AlAsykari “Jika engkau benar-benar keturunan Nabi Muhammad S.A.W , keturunan habaib maka engkau tidak akan dimakan oleh binatang buas tersebut seperti yang telah engkau katakan, maka silahkan engkau masuk kedalam kandang binatang buas tersebut”.

Makah al tersebut disaksikan oleh seluruh orang termasuk seorang perempuan yang mengaku keturunan Imam Ali tersebut. Ketika Sayyid Hasan AlAsykari masuk kedalam kandang singa yang kelaparan tersebut, singa-singa yang ada didalamnya duduk, hormat kepada Sayyid Hasan AlAsykari, singa-singa tersebut mengeluskan kepalanya ke jubah sayyid hasan, singa tersebut diam dan tidak meraung-raung, namun ketika Sayyid Hasan pamit dan meninggalkan singa tersebut, maka singapun kembali meraung-raung.

Setelah itu Perempuan yang mengaku keturunan Imam Ali tadi diminta Khalifah AlMutawwakil untuk memasuki kandang singa tersebut. Namun perempuan tersebut terungkap kebohongannya karena dia tidak berani untuk masuk kedalam kandang tersebut.

Rasulullah S.A.W selama hidupnya tidak pernah di hinggapi lalat karena beliau suci dhohiron wa bathinan.

Rasulullah S.A.W meskipun dalam kondisi tidur dengan mata terpejam, namun hati beliau tidak pernah tertidur.

Rasulullah S.A.W meskipun berada dibawah cahaya lampu ataupun matahari maka tidak ada nada bayangan yang tercipta, karena cahaya-cahaya yang ada didunia kalah dengan cahaya yang dimiliki oleh Rasulullah S.A.W.

Diterangkan suatu ketika Rasulullah duduk bersama malaikat jibril, Rasulullah sangat akrab dengan malaikat jibril betapa tidak karena dari para Nabi Lain seperti Nabi Adam as yang usianya 1060 th hanya 6 kali ditemui oleh malaikat jibril, Nabi Nuh as yang usianya 862 th hanya 5 kali ditemui oleh malaikat jibri, Nabi Ibrahim as hanya 10 kali, Nabi Musa 40 kali, Nabi Isa 400 kali, sementara NABI MUHAMMAD S.A.W 24.000 kali ditemui oleh Malaikat Jibril.

Saat itu Malaikat Jibril ditanyai oleh Nabi Muhammad “Yaa Jibril berapa usiamu?” kemudian malaikat menjawab “Yaa Rasulullah umurku banyak, setiap 70 ribu tahun saya melihat cahaya yang lewat dilangit, cahaya ini indah mempesona, seluruh yang ada dilangit sangat rindu untuk melihat cahaya tersebut, namun saying cahaya tersebut hanya ada 70 ribu tahun sekali, dan saya sudah melihat cahaya tersebut selama 70 ribu kali”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar